Saat kita berolahraga, fokus kita seringkali tertuju pada otot dan detak jantung. Namun, bagian tubuh yang mendapatkan manfaat paling revolusioner dari aktivitas fisik adalah otak. Hubungan antara latihan fisik teratur dan otak telah dibuktikan secara ilmiah: olahraga adalah katalisator yang kuat untuk Peningkatan Fungsi Kognitif. Proses ini terjadi karena aktivitas fisik secara langsung mempengaruhi struktur dan kimia otak, bukan hanya memengaruhi suasana hati. Dengan meningkatkan aliran darah, merangsang pertumbuhan sel saraf baru, dan menyeimbangkan neurotransmiter, olahraga menjadi fondasi utama untuk memori yang lebih tajam, konsentrasi yang lebih baik, dan kemampuan problem-solving yang lebih cepat. Peningkatan Fungsi Kognitif adalah bonus terbesar yang ditawarkan oleh gaya hidup aktif.
Mekanisme utama di balik Peningkatan Fungsi Kognitif adalah pelepasan Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF). BDNF sering dijuluki “pupuk” otak karena ia mendukung kelangsungan hidup sel saraf yang ada dan mendorong pertumbuhan, diferensiasi, dan koneksi sel saraf baru (neurogenesis). Aktivitas aerobik, khususnya, terbukti memicu produksi BDNF dalam jumlah besar di area-area penting otak seperti hippocampus, yang bertanggung jawab langsung terhadap memori dan pembelajaran. Penelitian yang dilakukan oleh Pusat Neurologi Eksperimental Universitas Airlangga pada April 2024 mengamati sekelompok relawan lansia. Kelompok yang rutin menjalani latihan kardio intensitas sedang selama 45 menit, tiga kali seminggu, menunjukkan peningkatan kadar BDNF dan volume hippocampus setelah periode enam bulan.
Selain BDNF, latihan fisik juga meningkatkan aliran darah ke otak. Peningkatan sirkulasi ini memastikan pasokan oksigen dan glukosa—bahan bakar utama otak—terpenuhi secara maksimal. Peningkatan pasokan ini memungkinkan neuron bekerja lebih efisien, yang secara langsung mendukung kemampuan berpikir cepat dan mengambil keputusan. Efek ini tidak hanya bersifat jangka panjang. Bahkan sesi olahraga singkat dapat memberikan manfaat langsung. Sebagai contoh, di Sekolah Menengah Atas (SMA) Unggul Karya Bangsa, kepala sekolah, Bapak Setyo, menerapkan program mindful break wajib pada hari Rabu pukul 10.00 WIB, di mana siswa harus melakukan peregangan dinamis dan jalan cepat selama 10 menit sebelum melanjutkan pelajaran berat. Inisiatif ini bertujuan untuk memaksimalkan fokus siswa setelah sesi break, memanfaatkan efek peningkatan sirkulasi untuk Peningkatan Fungsi Kognitif secara instan.
Kesimpulannya, menjadikan latihan fisik sebagai bagian rutin dari gaya hidup adalah strategi anti-penuaan otak yang paling ampuh. Latihan tidak hanya mengurangi risiko penyakit degeneratif otak seperti Alzheimer, tetapi juga secara aktif meningkatkan kemampuan Anda untuk belajar, bekerja, dan berinteraksi secara efektif setiap hari.