Mencapai kekuatan maksimal adalah tujuan utama bagi setiap atlet angkat besi. Ini bukan sekadar mengangkat beban seberat mungkin, melainkan sebuah seni yang menggabungkan kekuatan fisik, presisi teknik, dan ketahanan mental. Di balik setiap angkatan yang sukses, ada rahasia dan teknik yang harus dikuasai dengan sempurna untuk memaksimalkan potensi tubuh dan menghindari cedera.
Salah satu rahasia utama untuk mencapai kekuatan maksimal adalah penguasaan teknik dasar. Angkat besi Olimpiade, yang terdiri dari Snatch dan Clean & Jerk, membutuhkan koordinasi kompleks seluruh tubuh. Setiap gerakan harus dilakukan dengan sempurna, mulai dari posisi starting, tarikan (pull), catch, hingga recovery. Di Pusat Pelatihan Angkat Besi Nasional di Jakarta, setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat, pukul 09.00 hingga 12.00 WIB, para atlet berlatih di bawah bimbingan pelatih kepala, Bapak Budi Santoso. Pada tanggal 14 Juni 2025, Bapak Budi fokus pada drill Snatch dengan beban ringan untuk memperbaiki timing dan jalur barbel setiap atlet. Ia menekankan bahwa teknik yang benar adalah fondasi sebelum meningkatkan beban, karena kesalahan teknik dapat membatasi potensi kekuatan maksimal dan meningkatkan risiko cedera.
Selain teknik, program latihan yang sistematis dan progresif juga esensial. Ini melibatkan variasi beban, repetisi, dan jenis latihan untuk menstimulasi pertumbuhan otot dan adaptasi saraf. Atlet angkat besi seringkali mengikuti siklus latihan yang mencakup fase pembangunan kekuatan umum, hypertrophy (pembesaran otot), dan peaking (puncak performa). Contohnya, atlet angkat besi putri dari Jawa Barat, Devi, yang akan berkompetisi di Kejuaraan Nasional pada tanggal 20-22 September 2025 di Semarang, telah menjalani program peaking selama empat minggu terakhir. Programnya mencakup sesi latihan dengan intensitas sangat tinggi dan volume rendah pada hari Selasa dan Kamis, pukul 16.00 WIB, untuk memastikan ia mencapai kekuatan maksimal pada hari kompetisi. Fisioterapis tim, Ibu Retno, juga memastikan Devi melakukan pemanasan dan pendinginan yang tepat untuk pemulihan optimal.
Nutrisi dan istirahat juga tak kalah penting. Asupan protein yang cukup, karbohidrat sebagai energi, dan lemak sehat adalah bahan bakar bagi tubuh untuk membangun otot dan memulihkan diri. Cukup tidur dan manajemen stres juga berperan besar dalam proses pemulihan dan mencegah overtraining. Seorang atlet angkat besi dari klub “Iron Power” di Bandung, Fajar, selalu memastikan ia tidur minimal 8 jam setiap malam dan mengonsumsi makanan yang kaya protein setelah sesi latihan berat. Pada tanggal 7 Mei 2025, saat ia memecahkan rekor pribadinya dalam Clean & Jerk dengan mengangkat 150 kg, ia mengaitkan keberhasilannya tidak hanya pada latihan, tetapi juga pada disiplin nutrisi dan istirahatnya selama enam bulan terakhir.
Dengan demikian, pencapaian kekuatan maksimal dalam angkat besi adalah hasil dari sinergi antara teknik yang sempurna, latihan yang cerdas, nutrisi yang tepat, dan istirahat yang cukup. Ini adalah perjalanan dedikasi yang membuahkan hasil luar biasa.